GURU
PENDIDIKAN JASMANI PROFESIONAL HARUS BISA AKTIF, KREATIF, INOVATIF DAN EFEKTIF
DISUSUN
OLEH:
NAMA NIM
KHAMID
FAUZI 10601241046
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS
ILMU KEOLAHRAGAAN
2012
KATA
PENGANTAR
Puji
Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan
hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat kami
selesaikan. Makalah ini disusun oleh kami sebagai anggota kelompok
3 untuk memenuhi tugas mata kuliah Persiapan Profesi Guru Pendidikan Jasmani.
Penulis
menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari
sempurna, baik dari dalam susunannya, bahasanya, maupun isinya mengingat
keterbatasan waktu, tenaga, dan kemampuan yang ada sehingga kritik dan saran
yang sifatnya untuk perbaikan sangat kami harapkan.
Semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca terutama
bagi penulis sendiri sebagai salah satu upaya perbaikan dalam proses
pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. Penulis sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.
Yogyakarta, 7 Agustus 2012
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kehidupan
manusia di dunia ini tidak bisa dilepaskan dari sebuah pendidikan, karena
pendidikan merupakan salah satu kewajiban bagi setiap manusia. Pendidikan dapat
diartikan sebagai proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan
(kamus besar Bahasa Indonesia 1991). Jadi segala bentuk usaha yang dilakukan
oleh seseorang maupun kelompok untuk merubah orang lain menuju kedewasan dan
perubahan kearah yang lebih baik maka itulah yang dinamakan pendidikan.
Pendidikan
di Indonesia berperan penting bagi pembangunan bangsa, sehingga pendidikan
sangat berkaitan langsung dengan pembangunan nasional. Oleh sebab itu,
keberhasilan pendidikan di Indonesia merupakan salah satu harapan bangsa, dan
keberhasilan pendidikan tersebut ditentukan oleh belajar mengajar yang baik.
Peran siswa dan guru merupakan sebagian kunci sukses untuk menyukseskan
pendidikan di Indonesia yang sesuai dengan harapan bangsa.
Pendidikan
dapat terjadi dengan baik jika minimal ada 3 unsur yang dapat terpenuhi, yaitu
adanya peserta didik, adanya pendidik dan adanya tujuan pendidikan. Dalam 3
unsur tersebut haruslah senantiasa ada dalam sebuah pendidikan, sebab tanpa
salah satu unsur tersebut, maka pendidikan tidak dapat berjalan. Misalnya
adanya pendidik dan tujuan pendidikan namun tanpa adanya peserta didik atau
sebaliknya, adanya peserta didik dan tujuan pendidikan namun tanpa adanya
pendidik maka proses pendidikan tidak akan bisa berjalan. Oleh sebab itu 3
unsur tersebut haruslah senantiasa ada dan saling membutuhkan dan saling
berinteraksi dengan baik.
Pendidik
merupakan salah satu unsur yang harus ada dalam proses pendidikan, oleh karena
itu pendidik haruslah mempunyai kemampuan dan bekal yang baik dalam usahanya
untuk mendidik peserta didiknya. Kemampuan dan bekal yang baik yaitu berupa
pengetahuan dan nilai-nilai yang baik dalam dirinya, misalnya pendidik
mempunyai ilmu pengetahuan yang luas sehingga mampu mentransfer ilmu
pengetahuan untuk peserta didiknya dengan baik, serta mempunyai sikap dan
contoh yang baik dalam dirinya untuk peserta didiknya dan mampu menanamkan
nilai-nilai tersebut kepada peserta didiknya..
Guru
merupakan pendidik untuk siswanya di sekolah, oleh sebab itu guru harus menyadari
akan tugas dan kewajibannya.. Hal tersebut sangatlah penting, sebab tanggungjawab
sebagai guru sangatlah berat, guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan peserta didiknya yaitu dalam 3 ranah : Ranah kognitif (
pengetahuan), Ranah afektif (perasaan/emosi/sikap), dan ranah psikomotor
(keterampilan gerak). Oleh sebab itulah guru harus maksimal dan bersikap
profesional terhadap tugas dan kewajibannya, karena guru memegang pernanan yang
sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik untuk mencapai
kedewasaan, kematangan serta kemandirian sebagai makhluk tuhan yang religius.
Guru
Pendidikan Jasmani (Guru Penjas) juga tidak bisa dibeda-bedakan dengan guru-guru
lainnya. Jadi Guru Penjas juga harus profesional, sehingga dengan
keprofesionalan tersebut guru penjas mampu mengajar dan mendidik peserta
didiknya dengan baik dan sesuai dengan tugas dan kewajibannya. Menjadi guru
pendidikan jasmani yang profesional tidak semudah yang dibayangkan orang selama
ini. Merupakan kesalahan besar bagi orang yang menganggap guru penjas
profesional hanya dengan membawa modal peluit ketika mengajar. Mungkin anggapan
masyarakat tersebut karena melihat guru penjas yang tidak profesional, sebagai
contoh guru mengajar hanya duduk dipinggir lapangan, sedangkan siswa disuruh
latihan sendiri tanpa adanya motivasi, penghargaan dan perhatian serius.
Guru
penjas profesional haruslah mempunyai nilai lebih dibanding guru penjas yang
belum atau tidak profesional. Guru penjas profesional harus bisa aktif, kreatif, inovatif dan efektif.
Jika 4 faktor ini bisa terpenuhi, maka insyaalloh harapan untuk mewujudkan guru
penjas profesional bisa terwujud. Sebuah tugas sekaligus tantangan bagi kita selaku
calon guru penjas untuk bisa memenuhi 4 hal tersebut. Inilah yang harus kita persiapkan selaku
mahasiswa FIK UNY untuk dapat mewujudkan guru penjas yang profesional yang
harus bisa aktif, kreatif, inovatif dan efektif.
B. Batasan dan Rumusan
Masalah
Mengingat luasnya pembahasan tentang
topik yang akan dibahas dalam makalah ini, serta keterbatasan kemampuan kami
selaku penulis, maka kami membatasi permasalahan tentang makalah ini, yaitu
dengan rumusan sebagai berikut.
1.
Pengertian guru profesional?
2.
Pengertian guru penjas profesional?
3. Pengertian
serta pembahasan guru penjas aktif, kreatif, inovatif dan efektif?
4. Bagaimana peran serta kita sebagai calon guru
penjas dan sebagai mahasiswa FIK UNY dalam usahanya mewujudkan guru penjas yang
aktif, kreatif, inovatif dan efektif?
C. Tujuan Pembuatan
Makalah
1.
Memenuhi tugas mata kuliah Persiapan Profesi Guru Penjas.
2.
Mengetahui pengertian guru serta guru penjas profesional.
3.
Mengetahui guru penjas yang aktif, kreatif, inovatif dan efektif.
4. Mengetahui
peran serta kita sebagai mahasiswa FIK UNY dalam mewujudkan hal tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Guru Profesional
Guru adalah orang yang kerjanya
mengajar; perguruan, sekolah, gedung tempat belajar, perguruan tinggi. (Hoetomo M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa
Indonesia. Surabay: mitra pelajar). Guru merupakan tenaga pendidik di
sekolah, sehingga guru harus mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan
tanggungjawab sebagai pendidik. Tugas guru sebagai tenaga pendidik yaitu
mendidik, mengajar, dan melatih. Oleh sebab itu, tugas serta tanggungjawab guru
begitu besar dan berat peranannya dalam dunia pendidikan. Guru meupakan salah
satu faktor penentu kegagalan dan keberhasilan peserta didik dalam menjalani
proses pembelajaran. (isi UU tentang tujuan pendidikan nasional).
Sedangakan profesional, maka definisinya sangatlah
banyak, diantaranya:
Profesional adalah seseorang yang memiliki
kompetensi (kewenangan atau kekuasaan) dalam suatu pekerjaan tertentu
#
KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Profesional bersangkutan dengan profesi yang
memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya.
Profesional adalah seorang yang benar-benar
ahli di bidangnya dan mengandalkan keahliannya tersebut sebagai mata
pencahariannya.
H.A.R Tilaar menjelaskan bahwa profesional adalah seorang yang menjalankan pekerjaannya sesuai
dengan tuntutan profesi atau dengan kata lain memiliki kemampuan dan sikap
sesuai dengan tuntutan profesinya. Seorang profesional akan terus menerus
meningkatkan mutu karyanya secara sadar melalui pendidikan dan pelatihan.
(http://kurwindakristi.wordpress.com/2012/03/04/profesi-profesional-profesionalisme-profesionalisasi/)
Jadi dari sumber
diatas maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa pengertian profesional adalah
suatu sikap individu yang mepunyai
kemampuan dan keahlian yang khusus dalam bidang pekerjaan tertentu sehingga
individu tersebut mampu melakukan dan melaksanakan tugas, fungsi dan
tanggungjawabnya sebagai pekerja dibidang keahliannya dengan kemampuan yang
maksimal dan individu tersebut senantiasa berusaha untuk meningkatkan keahliannya
melalui pembelajaran baik dengan pelatihan maupun pendidikan.
Guru profesional berdasarkan pemaparan tulisan diatas yaitu:
pengajar yang mempunyai kemampuan dan keahlian yang khusus dalam bidangnya
sebagai pengajar (mengajar, mendidik, membimbing dan melatih) serta mampu
melakukan dan melaksanakan tugasnya, fungsinya dan tanggungjawabnya sebagai guru
dengan kemampuan yang maksimal dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan keahliannya
melalui pembelajaran baik dengan pelatihan maupun pendidikan. Demikianlah
kesimpulan yang dapat kami simpulkan mengenai pengertian guru profesional.
2. Pengertian Guru Penjas
Profesional
Pengertian guru profesional telah
kami paparkan pada pembahasan di atas, maka dalam pemabahasan kali ini kami
langsung pada pengertian guru penjas profesional. Pengertian penjas juga
sangatlah beragam, diantaranya:
Penjas menurut abdul gafur yang dikutip oleh sunarya (2007:
41) yaitu suatu proses yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui
berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan
kesegaran jasmani, kemampuan, keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak
serta kepribadian yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia
seutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila.
Nixon
and Cozens (1963: 51) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani didefinisikan
sebagai fase dari seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan aktivitas
dan respons otot yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan
individu dari respons tersebut.
Ateng (1993) mengemukakan;
pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan
melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik,
neuromuskuler, intelektual dan emosional.
Berdasarkan
pengertian di atas, maka dapat kami simpulkan bahwa penjas (pendidikan jasmani
merupakan proses interaksi yang sistematik (teratur) antara peserta didik, lingkungan dan pendidik dalam berbagai
kegiatan jasmani untuk mendorong
perkembangan motorik (gerak), kemampuan fisik, pengetahuan penalaran dan
penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-dan sosial),
pembiasaan pola hidup sehat.
Guru penjas profesional yaitu orang yang mampu dan ahli
sebagai sebagai pengajar (mengajar, mendidik, membimbing dan melatih) dibidang penjas serta mampu melakukan dan
melaksanakan tugasnya, fungsinya dan tanggungjawabnya sebagai guru penjas dengan
kemampuan yang maksimal dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan keahliannya
melalui pembelajaran baik dengan pelatihan maupun pendidikan.
Untuk mengetahui seseorang guru penjas itu profesional atau tidak,
dapat diketahui dari dua perspektif. Pertama, dilihat dari latar belakang
pendidikannya, guru tersebut lulusan dari program studi pendidikan jasmani atau
bukan, jika bukan lulusan dari program studi pendidikan jasmani jelas tidak
profesional. Jika lukusan dari program studi pendidikan jasmani, dari jenjang
DII ; DIII ; atau S1/DIV, jika guru tersebut lulusan DII sesuai dengan PP Nomor
19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka termasuk
para-profesional. Jika guru tersebut lulusan dari DIII berarti termasuk semi
profesional, dan jika guru tersebut lulusan dari DIV/S1 berarti termasuk
profesional, baik itu untuk SD/MI ; SMP/MTs ; maupun SMA/MA/SMK. Kedua,
penguasan guru terhadap materi ajar, merencanakan pembelajaran, mengelola
proses, mengelola siswa, melakukan tugas-tugas bimbingan, menilai, dan
lain-lain lebih lengkap sesuai yang ada pada Standar Kompetensi Guru Pemula
(SKGP).
3. Guru penjas profesional harus
aktif, kreatif, inovatif dan efektif
a.
Pengertian guru penjas aktif
Aktif berarti giat, gigih atau mampu beraksi atau bereaksi Hoetomo
M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra pelajar). Guru penjas aktif yaitu pengajar atau guru yang
mengajar pendidikan jasmani dan bersikap aktif di dalam proses belajardan
mengajar. Dalam hal ini guru penjas di tuntut untuk aktif dalam proses
pembelajaran. Aktif disini yaitu dia tidak pasif saat mengajar, yaitu tidak
hanya duduk, berdiam diri saat mengajar penjas. Guru penjas profesional harus
aktif yaitu dengan memberikan informasi, memeragakan dan mempraktikkan.
Sehingga peserta didik menangkap pesan atau perintah guru tersebut.
Selain itu makna aktif disini juga berarti guru penjas harus senantiasa meng-update berita atau informasi yang berkembang, baik melalui buku, media cetak ataupun media elektronik. Sebab dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi begitu cepat, sehingga jika guru penjas tidak aktif dalam mencari informasi baru dari buku, media cetak maupun media elektronik maka guru penjas akan tertinggal dengan informasi yang berkembang. Dan yang lebih mengecewaka lagi jika peserta didik jauh lebih memahami dan mengikuti perkembangan informasi terbaru terutama dalam dunia pendidikan jasmani dan olahraga.
Selain itu makna aktif disini juga berarti guru penjas harus senantiasa meng-update berita atau informasi yang berkembang, baik melalui buku, media cetak ataupun media elektronik. Sebab dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi begitu cepat, sehingga jika guru penjas tidak aktif dalam mencari informasi baru dari buku, media cetak maupun media elektronik maka guru penjas akan tertinggal dengan informasi yang berkembang. Dan yang lebih mengecewaka lagi jika peserta didik jauh lebih memahami dan mengikuti perkembangan informasi terbaru terutama dalam dunia pendidikan jasmani dan olahraga.
Oleh sebab itulah guru penjas
profesional harus aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan memberikan
informasi, memperagakan dan mempraktikkan. Dan aktif yang selanjutnya yaitu
guru penjas harus senantiasa mencari melalui media cetak, buku maupun media
elektronik tentang berita atau informasi perkembangan pendidikan jasmani dan
olahraga, sehingga guru penjas tidak ketinggalan berita dan lebih tau dibanding
peserta didiknya.
b. Pengertian
guru penjas kreatif
Kreatif adalah memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk
menciptakan (Hoetomo M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay:
mitra pelajar). Guru penjas
profesional harus mampu kreatif dalam proses belajar mengajar. Kreatif disini
yaitu guru harus mampu memodifikasi sarana dan prasarana yang ada sehingga
proses belajar mengajar berjalan lebih baik, menyenangkan dan sesuai dengan
harapan. Kita tau bahwa sarana dan prasarana penjas di sekolah-sekolah tidaklah
sama lengkapnya. Minimnya sarana dan prasarana penjas di sekolah maka menuntut
guru untuk bisa kreatif dalam menyikapinya, sehingga proses belajar mengajar
penjas tetap bisa berjalan dan tidak membosankan.
Sebagai contoh adalah, ketika kita
mengajar penjas di sekolahan pedesaan yang terpencil ataupun di sekolah yang
sarana dan prasarana penjasnya minim, maka kita harus mampu kreatif, misalnya
dengan memodifikasi alat-alatnya. Misalnya kita ingin mengajarkan permainan
golf, namun ternyata perlatan golf disekolahan tersebut tidak ada, maka kita
bisa membuat kreasi yaitu dengan memakai paralon, bamboo maupun kayu, sedangkan
bolanya bisa memakai bola tenis. Mungkin kreatif ini sepintas sangat mudah,
namun kenyataannya, banyak guru penjas disekolah yang tidak mengajar permainan
golf maupun permainan lainnya hanya karena perlatan ataupun sarana dan
prasarana yang tidak ada (lengkap), padahal seharusnya guru penjas mampu
mengembangkan dan menyikapi hal itu dengan kreatif yaitu dengan
memodifikasinya.
c.
Pengertian guru penjas inovatif
Inovatif adalah memperkenalkan
sesuatu yang baru; bersifat pembaruan (kreasi baru), Inovator adalah orang yang
memperkenalkan gagasan, metode dan sebagainya yang baru. (Hoetomo M.A.
2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra pelajar). Guru profesional harus inovatif maksudnya yaitu,
seorang guru penjas harus bisa memperkenalkan, mempraktikkan dan membuat karya atau cara mengajar atau
karya baru lainnya. Misalnya membuat metode pengajaran dengan metode pendekatan
taktik ataupun dengan membuat metode mengajar yang menarik dan lebih
menyenangkan bagi siswa, baik dari sarprasnya, permainannya, metode
pembelajarannya. Sehingga guru penjas profesional bisa disebut sang innovator.
Selain itu, guru penjas profesional
juga harus mampu membantu peserta didiknya, dengan member kesempatan serta
membimbing peserta didiknya dalam membuat inovasi-inovasi. Jadi guru penjas
harus mampu mendorong dan mengarahkan peserta didiknya untuk berkreasi. Hal ini
bisa saja terwujud, misalnya ketika guru penjas mengajar di SMK, dia bisa
bekerja sama dengan peserta didiknya untuk membuat peralatan untuk membantu
mengajar atau melatih. Contoh, membuat peralatan atau mesin penembak bola untuk
melatih kiper, atau alat penyemash otomatis untuk melatih pemain bulutangkis,
dan sebagainya.
Guru penjas profesional harus
inovatif juga penting, karena saat ini penjas di beberapa sekolahan
diperlakukan bak anak tiri jika dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Guru penjas harus menmbuat beberapa
inovasi agar peserta didiknya bisa mencintai mata pelajaran yang satu ini,
sehingga mata pelajaran penjas menjadi salah satu mata pelajaran yang diminati
dan ditekuni, sebagaimana mata pelajaran lainnya, sehingga mata pelajaran
penjas tidak lagi seperti anak tiri di sekolahan.
d.
Pengertian guru penjas efektif
efektif yaitu ada efeknya
(pengaruhnya, akibatnya, kesannya)dapat membawa hasil; berhasil guna. Efisien
adalah tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan
tidak)( Hoetomo M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra
pelajar).
Efektif adalah
pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan seperti yang telahditetapkan.
Efektif disini yaitu bahwa guru penjas
profesional harus mampu menjalankan proses belajar mengajar secara efektif, maksudnya
pembelajaran yang dilakukan oleh guru penjas dapat diterima, dipahami dan
menambah ilmu serta peserta didik mengamalkan baik olahraga yang dilakukan
maupun nilai-nilai yang terkandung dari permainan atau olahraga tersebut. Waktu pembelajaran penjas di sekolah memang
tidaklah banyak dan lama, namun justru disinilah tantangan dan tugas guru
profesional untuk memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga
pembelajaran penjas bisa sesuai dengan keinginan dan harapan.
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian
atau keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif memiliki strategi
pengejaran yang baik , didukung oleh metode penetapan tujuan, perencanaan
pengajaran, dan manajemen kelas. Mereka tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi,
dan berhubungan secara efektif dengan murid-murid dari berbagai latar belakang
kultural. Mereka juga mengetahui cara menggunakan teknologi yang tepat guna di
dalam kelas. Berikut adalah masing-masing penjelasan dari beberapa kriteria di
atas.
1.
Penguasaan materi pelajaran
Guru penjas yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi., berpengetahuan dasar materi, mengkaitkan berbagai gagasan, cara berpikir dan berargumentasi.
Guru penjas yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi., berpengetahuan dasar materi, mengkaitkan berbagai gagasan, cara berpikir dan berargumentasi.
2.
Strategi Pengajaran
Dalam hal ini bagaimana guru penjas dapat membuat pengajaran materi dapat dikuasai oleh murid.
Dalam hal ini bagaimana guru penjas dapat membuat pengajaran materi dapat dikuasai oleh murid.
3.
Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional
Guru yang efektif tidak sekadar mengajar di kelas/ di lapangan. Mereka juga harus menentukan tujuan pembelajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu.
Guru yang efektif tidak sekadar mengajar di kelas/ di lapangan. Mereka juga harus menentukan tujuan pembelajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu.
4.
Keahlian manajemen kelas
Aspek penting lainnya untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap aktif bersama . Guru yang efektif dapat mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.
Aspek penting lainnya untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap aktif bersama . Guru yang efektif dapat mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.
5.
Keahlian motivasional
Guru yang efektif tahu bahwa murid akan termotivasi saat mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai dengan minatnya. Guru yang baik akan memberi kesempatan murid untuk berpikir kreatif dan mendalam untuk proyek mereka sendiri.
Guru yang efektif tahu bahwa murid akan termotivasi saat mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai dengan minatnya. Guru yang baik akan memberi kesempatan murid untuk berpikir kreatif dan mendalam untuk proyek mereka sendiri.
6.
Keahlian komunikasi
Hal yang perlu diperlukan untuk mengajar adalah keahlian dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan.
Hal yang perlu diperlukan untuk mengajar adalah keahlian dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan.
7. Bekerja
secara efektif dengan murid dari berbagai kultur yang berbeda
Guru yang efektif harus mengetahui dan memahami anak dengan latar belakang kultural yang berbeda-beda, dan sensitif terhadap kebutuhan mereka. Mendorong murid satu dengan murid yang lain untuk berkomunikasi dan saling mengharagai.
Guru yang efektif harus mengetahui dan memahami anak dengan latar belakang kultural yang berbeda-beda, dan sensitif terhadap kebutuhan mereka. Mendorong murid satu dengan murid yang lain untuk berkomunikasi dan saling mengharagai.
8.
Keahlian teknologi
Guru yang efektif tahu cara menggunakan teknologi dan cara mengajar murid menggunakan teknologi / komputer untuk menulis dan berkreasi.
Guru yang efektif tahu cara menggunakan teknologi dan cara mengajar murid menggunakan teknologi / komputer untuk menulis dan berkreasi.
Dengan adanya guru penjas yang
efektif, maka pembelajaran pada pendidikan jasmani di sekolah-sekolah akan
berkesan, membawa hasil dan berpengaruh pada sikap dan perbuatan peserta didik,
diantaranya, sikap peduli, kerjasama, saling menghargai, saling menghormati,
sportivitas, serta pemeliharaan pola hidup bersih dan sehat. Jika hal tersebut
bisa terwujud, maka pencapaian hasil sebgaimanayang diharapkan, dan dapat
meningkatkan minat peserta didik dalam belajar penjas.
4.
Bagaimana peran serta kita sebagai calon guru penjas dan sebagai mahasiswa FIK
UNY dalam usahanya mewujudkan guru penjas yang aktif, kreatif, inovatif dan
efektif?
Seseorang guru pendidikan jasmani saat sekarang dan
mendatang sangat dituntut profesionalismenya. Hal ini selaras dengan persaingan
dalam beberapa aspek, yaitu aspek sosial, teknologi, dan kemanusiaan, karena
persyaratan kemampuan seseorang yang profesional untuk melakukan pekerjaan
semakin meningkat. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah ditanamkan
oleh dosen kepada calon guru masih sangat terbatas, oleh sebab itu para
mahasiswa calon guru agar selalu dapat meningkatkan kemandiri-annya untuk
mengembangkan dan menuju ke arah profesional. Di Indonesia saat sekarang sangat
dituntut guru yang memiliki ilmu pengetahuan, dan teknologi (IPTEK) juga guru
yang beriman dan bertaqwa (IMTAQ).
Untuk itulah kita sebagai mahasiswa FIK UNY harus
senantiasa menyadari bahwa IPTEK dan IMTAQ harus senantiasa berjalan beriringan
untuk mewujudkan guru penjas profesional. Maka tugas itu untuk mewujudkan hal
tersebut yaitu dengan cara semangat mencari ilmu serta tetap mengikuti
perkembangan teknologi dan tetap menjaga iman dan taqwa kita yaitu dengan tetap
beribadah kepada Tuhan YME. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bekal
untuk mewujudkan guru penjas yang aktif, kreatif, inovatif dan efektif,
sedangkan IMTAQ adalah bekal untuk mengamalkan dan menanamkan atau aplikasi
dari nilai-nilai yang terkandung dalam hal religious, yang akan menjadi sebuah
bekal kita di akhirat.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan
seluruh pembahasan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Guru profesional berdasarkan
pemaparan tulisan diatas yaitu: pengajar yang mempunyai kemampuan dan keahlian
yang khusus dalam bidangnya sebagai pengajar (mengajar, mendidik, membimbing
dan melatih) serta mampu melakukan dan melaksanakan tugasnya, fungsinya dan
tanggungjawabnya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal dan senantiasa berusaha
untuk meningkatkan keahliannya melalui pembelajaran baik dengan pelatihan
maupun pendidikan.
2. Guru penjas profesional yaitu Guru
penjas profesional yaitu orang yang mampu dan ahli sebagai sebagai pengajar
(mengajar, mendidik, membimbing dan melatih)
dibidang penjas serta mampu melakukan dan melaksanakan tugasnya,
fungsinya dan tanggungjawabnya sebagai guru penjas dengan kemampuan yang
maksimal dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan keahliannya melalui
pembelajaran baik dengan pelatihan maupun pendidikan. Untuk mengetahui
seseorang guru penjas itu profesional atau tidak, dapat diketahui dari dua
perspektif. Pertama, dilihat dari latar belakang pendidikannya, Kedua,
penguasan guru terhadap materi ajar, merencanakan pembelajaran, mengelola
proses, mengelola siswa, melakukan tugas-tugas bimbingan, dan menilai.
3. Guru penjas profesional harus aktif yaitu dengan memberikan informasi,
memeragakan dan mempraktikkan. Selain itu makna aktif disini juga berarti guru
penjas harus senantiasa meng-update berita atau informasi yang berkembang, baik
melalui buku, media cetak ataupun media elektronik.
4. Guru harus bisa kreatif yaitu dengan kemampuannya
memodifikasi sarana dan prasarana yang ada sehingga proses belajar mengajar
berjalan lebih baik, menyenangkan dan sesuai dengan harapan.
5. Guru profesional harus inovatif maksudnya yaitu,
seorang guru penjas harus bisa memperkenalkan, mempraktikkan dan membuat karya atau cara mengajar atau
karya baru lainnya. Misalnya membuat metode mengajar yang menarik dan lebih
menyenangkan bagi siswa, baik dari sarprasnya, permainannya, metode pembelajarannya.
Dan guru penjas harus mampu mendorong dan mengarahkan peserta didiknya untuk
berkreasi dan berinovasi.
6. Guru penjas harus efektif dalam proses
pembelajaran penjas Efektif disini yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh
guru penjas dapat diterima, dipahami dan menambah ilmu serta peserta didik
mengamalkan baik olahraga yang dilakukan maupun nilai-nilai yang terkandung
dari permainan atau olahraga tersebut.
Waktu pembelajaran penjas di sekolah memang tidaklah banyak dan lama,
namun justru disinilah tantangan dan tugas guru profesional untuk memanfaatkan
waktu tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga pembelajaran penjas bisa sesuai
dengan keinginan dan harapan.
7.
Di Indonesia saat sekarang sangat dituntut guru yang memiliki ilmu pengetahuan,
dan teknologi (IPTEK) juga guru yang beriman dan bertaqwa (IMTAQ). Untuk itulah kita sebagai mahasiswa FIK UNY harus
senantiasa menyadari bahwa IPTEK dan IMTAQ harus senantiasa berjalan beriringan
untuk mewujudkan guru penjas profesional. Maka tugas itu untuk mewujudkan hal
tersebut yaitu dengan cara semangat mencari ilmu serta tetap mengikuti
perkembangan teknologi dan tetap menjaga iman dan taqwa kita yaitu dengan tetap
beribadah kepada Tuhan YME.
B. Kata Penutup
Demikianlah
kami buat, semoga tulisan tersebut bermanfaat untuk kami kelompok (berapa d
cek) khususnya dan untuk para pembaca sekalian. Kami selaku penulis menyadari
dalam tulisan tersebut masih banyak sekali kekurangan, karena keterbatasan
kemampuan kami, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat untuk
perbaikan makalah kami ini. Dan atas semua kekurangan dari makalah ini kami
(kelompok berapa) mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya. Tidak lupa
kami ucapkan terimakasih untuk para pembaca karena telah menyisihkan waktu
untuk membaca tulisan ini, semoga dapat bermanfaat dan menambah ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hoetomo M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra
pelajar.
3. http://kurwindakristi.wordpress.com/2012/03/04/profesi-profesional-profesionalisme-profesionalisasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar