Kamis, 06 September 2012

GURU PENDIDIKAN JASMANI PROFESIONAL HARUS BISA AKTIF, KREATIF, INOVATIF DAN EFEKTIF


GURU PENDIDIKAN JASMANI PROFESIONAL HARUS BISA AKTIF, KREATIF, INOVATIF DAN EFEKTIF


 






DISUSUN OLEH:
NAMA                                                           NIM

KHAMID FAUZI                                         10601241046


UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
2012









KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga makalah  ini dapat kami selesaikan. Makalah ini disusun oleh kami sebagai anggota kelompok 3 untuk memenuhi tugas mata kuliah Persiapan Profesi Guru Pendidikan Jasmani.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah  ini jauh dari sempurna, baik dari dalam susunannya, bahasanya, maupun isinya mengingat keterbatasan waktu, tenaga, dan kemampuan yang ada sehingga kritik dan saran yang sifatnya untuk perbaikan sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca terutama bagi penulis sendiri sebagai salah satu upaya perbaikan dalam proses pembelajaran yang berdampak pada peningkatan mutu pendidikan. Penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.


Yogyakarta,  7  Agustus 2012
Penulis








BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
            Kehidupan manusia di dunia ini tidak bisa dilepaskan dari sebuah pendidikan, karena pendidikan merupakan salah satu kewajiban bagi setiap manusia. Pendidikan dapat diartikan sebagai proses perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran atau pelatihan (kamus besar Bahasa Indonesia 1991). Jadi segala bentuk usaha yang dilakukan oleh seseorang maupun kelompok untuk merubah orang lain menuju kedewasan dan perubahan kearah yang lebih baik maka itulah yang dinamakan pendidikan.
            Pendidikan di Indonesia berperan penting bagi pembangunan bangsa, sehingga pendidikan sangat berkaitan langsung dengan pembangunan nasional. Oleh sebab itu, keberhasilan pendidikan di Indonesia merupakan salah satu harapan bangsa, dan keberhasilan pendidikan tersebut ditentukan oleh belajar mengajar yang baik. Peran siswa dan guru merupakan sebagian kunci sukses untuk menyukseskan pendidikan di Indonesia yang sesuai dengan harapan bangsa.           
            Pendidikan dapat terjadi dengan baik jika minimal ada 3 unsur yang dapat terpenuhi, yaitu adanya peserta didik, adanya pendidik dan adanya tujuan pendidikan. Dalam 3 unsur tersebut haruslah senantiasa ada dalam sebuah pendidikan, sebab tanpa salah satu unsur tersebut, maka pendidikan tidak dapat berjalan. Misalnya adanya pendidik dan tujuan pendidikan namun tanpa adanya peserta didik atau sebaliknya, adanya peserta didik dan tujuan pendidikan namun tanpa adanya pendidik maka proses pendidikan tidak akan bisa berjalan. Oleh sebab itu 3 unsur tersebut haruslah senantiasa ada dan saling membutuhkan dan saling berinteraksi dengan baik.
            Pendidik merupakan salah satu unsur yang harus ada dalam proses pendidikan, oleh karena itu pendidik haruslah mempunyai kemampuan dan bekal yang baik dalam usahanya untuk mendidik peserta didiknya. Kemampuan dan bekal yang baik yaitu berupa pengetahuan dan nilai-nilai yang baik dalam dirinya, misalnya pendidik mempunyai ilmu pengetahuan yang luas sehingga mampu mentransfer ilmu pengetahuan untuk peserta didiknya dengan baik, serta mempunyai sikap dan contoh yang baik dalam dirinya untuk peserta didiknya dan mampu menanamkan nilai-nilai tersebut kepada peserta didiknya..
            Guru merupakan pendidik untuk siswanya di sekolah, oleh sebab itu guru harus menyadari akan tugas dan kewajibannya.. Hal tersebut sangatlah penting, sebab tanggungjawab sebagai guru sangatlah berat, guru adalah orang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan peserta didiknya yaitu dalam 3 ranah : Ranah kognitif ( pengetahuan), Ranah afektif (perasaan/emosi/sikap), dan ranah psikomotor (keterampilan gerak). Oleh sebab itulah guru harus maksimal dan bersikap profesional terhadap tugas dan kewajibannya, karena guru memegang pernanan yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik untuk mencapai kedewasaan, kematangan serta kemandirian sebagai makhluk tuhan yang religius.
            Guru Pendidikan Jasmani (Guru Penjas) juga tidak bisa dibeda-bedakan dengan guru-guru lainnya. Jadi Guru Penjas juga harus profesional, sehingga dengan keprofesionalan tersebut guru penjas mampu mengajar dan mendidik peserta didiknya dengan baik dan sesuai dengan tugas dan kewajibannya. Menjadi guru pendidikan jasmani yang profesional tidak semudah yang dibayangkan orang selama ini. Merupakan kesalahan besar bagi orang yang menganggap guru penjas profesional hanya dengan membawa modal peluit ketika mengajar. Mungkin anggapan masyarakat tersebut karena melihat guru penjas yang tidak profesional, sebagai contoh guru mengajar hanya duduk dipinggir lapangan, sedangkan siswa disuruh latihan sendiri tanpa adanya motivasi, penghargaan dan perhatian serius.
            Guru penjas profesional haruslah mempunyai nilai lebih dibanding guru penjas yang belum atau tidak profesional. Guru penjas profesional harus bisa aktif, kreatif, inovatif dan efektif. Jika 4 faktor ini bisa terpenuhi, maka insyaalloh harapan untuk mewujudkan guru penjas profesional bisa terwujud. Sebuah tugas sekaligus tantangan bagi kita selaku calon guru penjas untuk bisa memenuhi 4 hal tersebut.  Inilah yang harus kita persiapkan selaku mahasiswa FIK UNY untuk dapat mewujudkan guru penjas yang profesional yang harus bisa aktif, kreatif, inovatif dan efektif.
B. Batasan dan Rumusan Masalah
            Mengingat luasnya pembahasan tentang topik yang akan dibahas dalam makalah ini, serta keterbatasan kemampuan kami selaku penulis, maka kami membatasi permasalahan tentang makalah ini, yaitu dengan rumusan sebagai berikut.
1. Pengertian guru profesional?
2. Pengertian guru penjas profesional?
3. Pengertian serta pembahasan guru penjas aktif, kreatif, inovatif dan efektif?
4. Bagaimana peran serta kita sebagai calon guru penjas dan sebagai mahasiswa FIK UNY dalam usahanya mewujudkan guru penjas yang aktif, kreatif, inovatif dan efektif?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
1. Memenuhi tugas mata kuliah Persiapan Profesi Guru Penjas.
2. Mengetahui pengertian guru serta guru penjas profesional.
3. Mengetahui guru penjas yang aktif, kreatif, inovatif dan efektif.
4. Mengetahui peran serta kita sebagai mahasiswa FIK UNY dalam mewujudkan hal tersebut.







BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Guru Profesional
            Guru adalah orang yang kerjanya mengajar; perguruan, sekolah, gedung tempat belajar, perguruan tinggi. (Hoetomo M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra pelajar). Guru merupakan tenaga pendidik di sekolah, sehingga guru harus mampu menjalankan tugasnya dengan baik dan tanggungjawab sebagai pendidik. Tugas guru sebagai tenaga pendidik yaitu mendidik, mengajar, dan melatih. Oleh sebab itu, tugas serta tanggungjawab guru begitu besar dan berat peranannya dalam dunia pendidikan. Guru meupakan salah satu faktor penentu kegagalan dan keberhasilan peserta didik dalam menjalani proses pembelajaran. (isi UU tentang tujuan pendidikan nasional).
            Sedangakan profesional, maka definisinya sangatlah banyak, diantaranya:
Profesional adalah seseorang yang memiliki kompetensi (kewenangan atau kekuasaan) dalam suatu pekerjaan tertentu
 # KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA
Profesional bersangkutan dengan profesi yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya.
Profesional adalah seorang yang benar-benar ahli di bidangnya dan mengandalkan keahliannya tersebut sebagai mata pencahariannya.
H.A.R Tilaar menjelaskan bahwa profesional adalah seorang yang menjalankan pekerjaannya sesuai dengan tuntutan profesi atau dengan kata lain memiliki kemampuan dan sikap sesuai dengan tuntutan profesinya. Seorang profesional akan terus menerus meningkatkan mutu karyanya secara sadar melalui pendidikan dan pelatihan.
Jadi dari sumber diatas maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa pengertian profesional adalah suatu sikap individu yang mepunyai kemampuan dan keahlian yang khusus dalam bidang pekerjaan tertentu sehingga individu tersebut mampu melakukan dan melaksanakan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya sebagai pekerja dibidang keahliannya dengan kemampuan yang maksimal dan individu tersebut senantiasa berusaha untuk meningkatkan keahliannya melalui pembelajaran baik dengan pelatihan maupun pendidikan.
Guru profesional berdasarkan pemaparan tulisan diatas yaitu: pengajar yang mempunyai kemampuan dan keahlian yang khusus dalam bidangnya sebagai pengajar (mengajar, mendidik, membimbing dan melatih) serta mampu melakukan dan melaksanakan tugasnya, fungsinya dan tanggungjawabnya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan keahliannya melalui pembelajaran baik dengan pelatihan maupun pendidikan. Demikianlah kesimpulan yang dapat kami simpulkan mengenai pengertian guru profesional.
2. Pengertian Guru Penjas Profesional
            Pengertian guru profesional telah kami paparkan pada pembahasan di atas, maka dalam pemabahasan kali ini kami langsung pada pengertian guru penjas profesional. Pengertian penjas juga sangatlah beragam, diantaranya:
Penjas menurut abdul gafur yang dikutip oleh sunarya (2007: 41) yaitu suatu proses yang dilakukan secara sadar dan sistematis melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan, keterampilan, kecerdasan dan perkembangan watak serta kepribadian yang harmonis dalam rangka membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan pancasila.
Nixon and Cozens (1963: 51) mengemukakan bahwa pendidikan jasmani didefinisikan sebagai fase dari seluruh proses pendidikan yang berhubungan dengan aktivitas dan respons otot yang giat dan berkaitan dengan perubahan yang dihasilkan individu dari respons tersebut.
Ateng (1993) mengemukakan; pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan melalui berbagai kegiatan jasmani yang bertujuan mengembangkan secara organik, neuromuskuler, intelektual dan emosional.
 Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat kami simpulkan bahwa penjas (pendidikan jasmani merupakan proses interaksi yang sistematik (teratur) antara peserta didik,  lingkungan dan pendidik dalam berbagai kegiatan jasmani untuk  mendorong perkembangan motorik (gerak), kemampuan fisik, pengetahuan penalaran dan penghayatan nilai-nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-dan sosial), pembiasaan pola hidup sehat.
Guru penjas profesional yaitu orang yang mampu dan ahli sebagai sebagai pengajar (mengajar, mendidik, membimbing dan melatih)  dibidang penjas serta mampu melakukan dan melaksanakan tugasnya, fungsinya dan tanggungjawabnya sebagai guru penjas dengan kemampuan yang maksimal dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan keahliannya melalui pembelajaran baik dengan pelatihan maupun pendidikan.
Untuk mengetahui seseorang guru penjas itu profesional atau tidak, dapat diketahui dari dua perspektif. Pertama, dilihat dari latar belakang pendidikannya, guru tersebut lulusan dari program studi pendidikan jasmani atau bukan, jika bukan lulusan dari program studi pendidikan jasmani jelas tidak profesional. Jika lukusan dari program studi pendidikan jasmani, dari jenjang DII ; DIII ; atau S1/DIV, jika guru tersebut lulusan DII sesuai dengan PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, maka termasuk para-profesional. Jika guru tersebut lulusan dari DIII berarti termasuk semi profesional, dan jika guru tersebut lulusan dari DIV/S1 berarti termasuk profesional, baik itu untuk SD/MI ; SMP/MTs ; maupun SMA/MA/SMK. Kedua, penguasan guru terhadap materi ajar, merencanakan pembelajaran, mengelola proses, mengelola siswa, melakukan tugas-tugas bimbingan, menilai, dan lain-lain lebih lengkap sesuai yang ada pada Standar Kompetensi Guru Pemula (SKGP).
3. Guru penjas profesional harus aktif, kreatif, inovatif dan efektif
            a. Pengertian guru penjas aktif
Aktif berarti giat, gigih atau mampu beraksi atau bereaksi Hoetomo M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra pelajar). Guru penjas aktif yaitu pengajar atau guru yang mengajar pendidikan jasmani dan bersikap aktif di dalam proses belajardan mengajar. Dalam hal ini guru penjas di tuntut untuk aktif dalam proses pembelajaran. Aktif disini yaitu dia tidak pasif saat mengajar, yaitu tidak hanya duduk, berdiam diri saat mengajar penjas. Guru penjas profesional harus aktif yaitu dengan memberikan informasi, memeragakan dan mempraktikkan. Sehingga peserta didik menangkap pesan atau perintah guru tersebut.
            Selain itu makna aktif disini juga berarti guru penjas harus senantiasa meng-update berita atau informasi yang berkembang, baik melalui buku, media cetak ataupun media elektronik. Sebab dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi begitu cepat, sehingga jika guru penjas tidak aktif dalam mencari informasi baru dari buku, media cetak maupun media elektronik maka guru penjas akan tertinggal dengan  informasi yang berkembang. Dan yang lebih mengecewaka lagi jika peserta didik jauh lebih memahami dan mengikuti perkembangan informasi terbaru terutama dalam dunia pendidikan jasmani dan olahraga.
            Oleh sebab itulah guru penjas profesional harus aktif dalam proses pembelajaran yaitu dengan memberikan informasi, memperagakan dan mempraktikkan. Dan aktif yang selanjutnya yaitu guru penjas harus senantiasa mencari melalui media cetak, buku maupun media elektronik tentang berita atau informasi perkembangan pendidikan jasmani dan olahraga, sehingga guru penjas tidak ketinggalan berita dan lebih tau dibanding peserta didiknya.
            b. Pengertian guru penjas kreatif
Kreatif adalah memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk menciptakan (Hoetomo M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra pelajar). Guru penjas profesional harus mampu kreatif dalam proses belajar mengajar. Kreatif disini yaitu guru harus mampu memodifikasi sarana dan prasarana yang ada sehingga proses belajar mengajar berjalan lebih baik, menyenangkan dan sesuai dengan harapan. Kita tau bahwa sarana dan prasarana penjas di sekolah-sekolah tidaklah sama lengkapnya. Minimnya sarana dan prasarana penjas di sekolah maka menuntut guru untuk bisa kreatif dalam menyikapinya, sehingga proses belajar mengajar penjas tetap bisa berjalan dan tidak membosankan.
            Sebagai contoh adalah, ketika kita mengajar penjas di sekolahan pedesaan yang terpencil ataupun di sekolah yang sarana dan prasarana penjasnya minim, maka kita harus mampu kreatif, misalnya dengan memodifikasi alat-alatnya. Misalnya kita ingin mengajarkan permainan golf, namun ternyata perlatan golf disekolahan tersebut tidak ada, maka kita bisa membuat kreasi yaitu dengan memakai paralon, bamboo maupun kayu, sedangkan bolanya bisa memakai bola tenis. Mungkin kreatif ini sepintas sangat mudah, namun kenyataannya, banyak guru penjas disekolah yang tidak mengajar permainan golf maupun permainan lainnya hanya karena perlatan ataupun sarana dan prasarana yang tidak ada (lengkap), padahal seharusnya guru penjas mampu mengembangkan dan menyikapi hal itu dengan kreatif yaitu dengan memodifikasinya.
            c. Pengertian guru penjas inovatif
            Inovatif adalah memperkenalkan sesuatu yang baru; bersifat pembaruan (kreasi baru), Inovator adalah orang yang memperkenalkan gagasan, metode dan sebagainya yang baru. (Hoetomo M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra pelajar). Guru profesional harus inovatif maksudnya yaitu, seorang guru penjas harus bisa memperkenalkan, mempraktikkan  dan membuat karya atau cara mengajar atau karya baru lainnya. Misalnya membuat metode pengajaran dengan metode pendekatan taktik ataupun dengan membuat metode mengajar yang menarik dan lebih menyenangkan bagi siswa, baik dari sarprasnya, permainannya, metode pembelajarannya. Sehingga guru penjas profesional bisa disebut sang innovator.
            Selain itu, guru penjas profesional juga harus mampu membantu peserta didiknya, dengan member kesempatan serta membimbing peserta didiknya dalam membuat inovasi-inovasi. Jadi guru penjas harus mampu mendorong dan mengarahkan peserta didiknya untuk berkreasi. Hal ini bisa saja terwujud, misalnya ketika guru penjas mengajar di SMK, dia bisa bekerja sama dengan peserta didiknya untuk membuat peralatan untuk membantu mengajar atau melatih. Contoh, membuat peralatan atau mesin penembak bola untuk melatih kiper, atau alat penyemash otomatis untuk melatih pemain bulutangkis, dan sebagainya.
            Guru penjas profesional harus inovatif juga penting, karena saat ini penjas di beberapa sekolahan diperlakukan bak anak tiri jika dibandingkan dengan mata pelajaran lainnya. Guru penjas harus menmbuat beberapa inovasi agar peserta didiknya bisa mencintai mata pelajaran yang satu ini, sehingga mata pelajaran penjas menjadi salah satu mata pelajaran yang diminati dan ditekuni, sebagaimana mata pelajaran lainnya, sehingga mata pelajaran penjas tidak lagi seperti anak tiri di sekolahan.
            d. Pengertian guru penjas efektif
            efektif yaitu ada efeknya (pengaruhnya, akibatnya, kesannya)dapat membawa hasil; berhasil guna. Efisien adalah tepat atau sesuai untuk mengerjakan (menghasilkan) sesuatu (dengan tidak)( Hoetomo M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra pelajar).
Efektif adalah pencapaian hasil yang sesuai dengan tujuan seperti yang telahditetapkan.
Efektif disini yaitu bahwa guru penjas profesional harus mampu menjalankan proses belajar mengajar secara efektif, maksudnya pembelajaran yang dilakukan oleh guru penjas dapat diterima, dipahami dan menambah ilmu serta peserta didik mengamalkan baik olahraga yang dilakukan maupun nilai-nilai yang terkandung dari permainan atau olahraga tersebut.  Waktu pembelajaran penjas di sekolah memang tidaklah banyak dan lama, namun justru disinilah tantangan dan tugas guru profesional untuk memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga pembelajaran penjas bisa sesuai dengan keinginan dan harapan.
Guru yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar yang baik. Guru yang efektif memiliki strategi pengejaran yang baik , didukung oleh metode penetapan tujuan, perencanaan pengajaran, dan manajemen kelas. Mereka tahu bagaimana memotivasi, berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan murid-murid dari berbagai latar belakang kultural. Mereka juga mengetahui cara menggunakan teknologi yang tepat guna di dalam kelas. Berikut adalah masing-masing penjelasan dari beberapa kriteria di atas.
1. Penguasaan materi pelajaran
Guru penjas  yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi., berpengetahuan dasar  materi, mengkaitkan berbagai gagasan, cara berpikir dan berargumentasi.
2. Strategi Pengajaran
Dalam hal ini bagaimana guru penjas dapat membuat pengajaran materi dapat dikuasai oleh murid.
3. Penetapan tujuan dan keahlian perencanaan instruksional
Guru yang efektif tidak sekadar mengajar di kelas/ di lapangan. Mereka juga harus menentukan tujuan pembelajaran dan menyusun rencana untuk mencapai tujuan itu.
4. Keahlian manajemen kelas
Aspek penting lainnya untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap aktif bersama . Guru yang efektif dapat mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.
5. Keahlian motivasional
Guru yang efektif tahu bahwa murid akan termotivasi saat mereka bisa memilih sesuatu yang sesuai dengan minatnya. Guru yang baik akan memberi kesempatan murid untuk berpikir kreatif dan mendalam untuk proyek mereka sendiri.
6. Keahlian komunikasi
Hal yang perlu diperlukan untuk mengajar adalah keahlian dalam berbicara, mendengar, mengatasi hambatan.
7. Bekerja secara efektif dengan murid dari berbagai kultur yang berbeda
Guru yang efektif harus mengetahui dan memahami
anak dengan latar belakang kultural yang berbeda-beda, dan sensitif terhadap kebutuhan mereka. Mendorong murid satu dengan murid yang lain untuk berkomunikasi dan saling mengharagai.
8. Keahlian teknologi
Guru yang efektif tahu cara menggunakan teknologi  dan cara mengajar murid menggunakan teknologi / komputer untuk menulis dan berkreasi.
            Dengan adanya guru penjas yang efektif, maka pembelajaran pada pendidikan jasmani di sekolah-sekolah akan berkesan, membawa hasil dan berpengaruh pada sikap dan perbuatan peserta didik, diantaranya, sikap peduli, kerjasama, saling menghargai, saling menghormati, sportivitas, serta pemeliharaan pola hidup bersih dan sehat. Jika hal tersebut bisa terwujud, maka pencapaian hasil sebgaimanayang diharapkan, dan dapat meningkatkan minat peserta didik dalam belajar penjas.
4. Bagaimana peran serta kita sebagai calon guru penjas dan sebagai mahasiswa FIK UNY dalam usahanya mewujudkan guru penjas yang aktif, kreatif, inovatif dan efektif?
Seseorang guru pendidikan jasmani saat sekarang dan mendatang sangat dituntut profesionalismenya. Hal ini selaras dengan persaingan dalam beberapa aspek, yaitu aspek sosial, teknologi, dan kemanusiaan, karena persyaratan kemampuan seseorang yang profesional untuk melakukan pekerjaan semakin meningkat. Pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang telah ditanamkan oleh dosen kepada calon guru masih sangat terbatas, oleh sebab itu para mahasiswa calon guru agar selalu dapat meningkatkan kemandiri-annya untuk mengembangkan dan menuju ke arah profesional. Di Indonesia saat sekarang sangat dituntut guru yang memiliki ilmu pengetahuan, dan teknologi (IPTEK) juga guru yang beriman dan bertaqwa (IMTAQ).
            Untuk  itulah kita sebagai mahasiswa FIK UNY harus senantiasa menyadari bahwa IPTEK dan IMTAQ harus senantiasa berjalan beriringan untuk mewujudkan guru penjas profesional. Maka tugas itu untuk mewujudkan hal tersebut yaitu dengan cara semangat mencari ilmu serta tetap mengikuti perkembangan teknologi dan tetap menjaga iman dan taqwa kita yaitu dengan tetap beribadah kepada Tuhan YME. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bekal untuk mewujudkan guru penjas yang aktif, kreatif, inovatif dan efektif, sedangkan IMTAQ adalah bekal untuk mengamalkan dan menanamkan atau aplikasi dari nilai-nilai yang terkandung dalam hal religious, yang akan menjadi sebuah bekal kita di akhirat.


BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan seluruh pembahasan yang telah dijelaskan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Guru profesional berdasarkan pemaparan tulisan diatas yaitu: pengajar yang mempunyai kemampuan dan keahlian yang khusus dalam bidangnya sebagai pengajar (mengajar, mendidik, membimbing dan melatih) serta mampu melakukan dan melaksanakan tugasnya, fungsinya dan tanggungjawabnya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan keahliannya melalui pembelajaran baik dengan pelatihan maupun pendidikan.
2. Guru penjas profesional yaitu Guru penjas profesional yaitu orang yang mampu dan ahli sebagai sebagai pengajar (mengajar, mendidik, membimbing dan melatih)  dibidang penjas serta mampu melakukan dan melaksanakan tugasnya, fungsinya dan tanggungjawabnya sebagai guru penjas dengan kemampuan yang maksimal dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan keahliannya melalui pembelajaran baik dengan pelatihan maupun pendidikan. Untuk mengetahui seseorang guru penjas itu profesional atau tidak, dapat diketahui dari dua perspektif. Pertama, dilihat dari latar belakang pendidikannya, Kedua, penguasan guru terhadap materi ajar, merencanakan pembelajaran, mengelola proses, mengelola siswa, melakukan tugas-tugas bimbingan, dan menilai.
3. Guru penjas profesional harus aktif yaitu dengan memberikan informasi, memeragakan dan mempraktikkan. Selain itu makna aktif disini juga berarti guru penjas harus senantiasa meng-update berita atau informasi yang berkembang, baik melalui buku, media cetak ataupun media elektronik.
4. Guru harus bisa kreatif yaitu dengan kemampuannya memodifikasi sarana dan prasarana yang ada sehingga proses belajar mengajar berjalan lebih baik, menyenangkan dan sesuai dengan harapan.
5. Guru profesional harus inovatif maksudnya yaitu, seorang guru penjas harus bisa memperkenalkan, mempraktikkan  dan membuat karya atau cara mengajar atau karya baru lainnya. Misalnya membuat metode mengajar yang menarik dan lebih menyenangkan bagi siswa, baik dari sarprasnya, permainannya, metode pembelajarannya. Dan guru penjas harus mampu mendorong dan mengarahkan peserta didiknya untuk berkreasi dan berinovasi.
6. Guru penjas harus efektif dalam proses pembelajaran penjas Efektif disini yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh guru penjas dapat diterima, dipahami dan menambah ilmu serta peserta didik mengamalkan baik olahraga yang dilakukan maupun nilai-nilai yang terkandung dari permainan atau olahraga tersebut.  Waktu pembelajaran penjas di sekolah memang tidaklah banyak dan lama, namun justru disinilah tantangan dan tugas guru profesional untuk memanfaatkan waktu tersebut dengan sebaik-baiknya, sehingga pembelajaran penjas bisa sesuai dengan keinginan dan harapan.
7. Di Indonesia saat sekarang sangat dituntut guru yang memiliki ilmu pengetahuan, dan teknologi (IPTEK) juga guru yang beriman dan bertaqwa (IMTAQ). Untuk  itulah kita sebagai mahasiswa FIK UNY harus senantiasa menyadari bahwa IPTEK dan IMTAQ harus senantiasa berjalan beriringan untuk mewujudkan guru penjas profesional. Maka tugas itu untuk mewujudkan hal tersebut yaitu dengan cara semangat mencari ilmu serta tetap mengikuti perkembangan teknologi dan tetap menjaga iman dan taqwa kita yaitu dengan tetap beribadah kepada Tuhan YME.





B. Kata Penutup
Demikianlah kami buat, semoga tulisan tersebut bermanfaat untuk kami kelompok (berapa d cek) khususnya dan untuk para pembaca sekalian. Kami selaku penulis menyadari dalam tulisan tersebut masih banyak sekali kekurangan, karena keterbatasan kemampuan kami, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat untuk perbaikan makalah kami ini. Dan atas semua kekurangan dari makalah ini kami (kelompok berapa) mengucapkan permintaan maaf yang sebesar-besarnya. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih untuk para pembaca karena telah menyisihkan waktu untuk membaca tulisan ini, semoga dapat bermanfaat dan menambah ilmu.





















DAFTAR PUSTAKA
1. Hoetomo M.A. 2005.” kamus lengkap bahasa Indonesia. Surabay: mitra pelajar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar